Mendengar kata seserahan dan mahar, pasti langsung teringat pernikahan. Ada juga yang menyelipkan istilah hantaran pernikahan di antaranya. Terutama jika Kamu lagi mengecek produk di lapak- lapak penyedia perlengkapan pernikahan. Nah sebenarnya apa sih seserahan itu sendiri?
Seserahan dalam lamaran dan pernikahan merupakan simbol kesanggupan pria untuk mencukupi kehidupan wanita yang akan dipinangnya. Beberapa barang yang dibawa, memiliki arti dan doa untuk kesejahteraan kedua calon mempelai di kehidupan mendatang. Saat ini ini dalam pemilihan barang seserahan, pihak wanita bisa meminta dan memilihkan langsung benda- benda yang ingin dibawa saat lamaran dan pernikahan. Sehingga benda- benda itu benar- benar sesuai dengan kebutuhan dan kemauan calon istri.
Seserahan pengantin biasanya dibawa pada hari acara pernikahan bersamaan dengan maharnya. Tetapi untuk adat jawa hantaran itu biasanya diserahkan pada malam sebelum akad nikah. Akan tetapi tidak jarang juga terselip yang memberikan seserahan pada disaat akad nikah.
Untuk jumlah bendanya sendiri, dalam adat Jawa menyarankan untuk membawa dalam jumlah ganjil. Tetapi sekarang, tentang itu bisa disesuaikan berdasarkan kesepakatan kedua pihak. Nah di dalam adat Sunda sendiri, calon pengantin wanita ikut memberikan seserahan pada lelaki. Isi seserahan berupa pakaian dan perlengkapan pernikahan, dan keperluan sehari- hari untuk pasangannya.
Meskipun bagian dari tradisi warga, bagaimana hukum seserahan pernikahan dalam syariat Islam?
Seserahan sendiri berbeda dengan mahar. Seserahan hanya simbol untuk tanggung jawab si laki- laki terhadap perempuan. Sedangkan mahar adalah syarat sah pernikahan dalam Islam.
Terdapat aturan khusus dan jenis seserahan pernikahan dalam syariat Islam. Terdapat baiknya sebagai umat Muslim, Kamu mengikuti apa yang diajarkan oleh agamanya. Lantas apa saja yang perlu diperhatikan seputar seserahan ini?
Ternyata, seserahan dalam syariat Islam hukumnya tidak wajib, tetapi boleh- boleh saja diberikan. Namun, tidak masalah pula bila tidak memberikannya. Berikutnya, perihal berikut hasrat utamanya semata- mata untuk menyenangkan. Seserahan boleh diberikan jika barangnya bersifat menyenangkan pasangan, bukan untuk pamer.
Itulah beberapa arti seserahan pernikahan yang merupakan dari perlambangan kesiapan dari setiap pasangan menguatkan niatnya secara ikhlas untuk beribadah menjalani rumah tangga Bersama- sama.