Mamah muda memanglah lagi naik daun. Buktinya, dari survey femina tentang Mamah Muda yang diselenggarakan akhir Agustus kemudian, 60% responden laki- laki berumur 20- 44 tahun ini menyangka perempuan muda, menikah, berkarier serta telah memiliki anak, lebih menarik daripada perempuan muda, belum menikah, serta berhasil berkarier. Sebab, bagi 50% responden, mereka nampak‘ matang’, penampilannya masih terpelihara, sehingga mereka lebih pandai bawa diri.
Kemudian, siapa mamah muda kesukaan laki- laki Indonesia dikala ini? Dari 20 nama mamah muda hits yang dijadikan opsi, nyatanya, pamor Dian Sastrowardoyo tidak sempat pudar. Terdapat 40% responden memilah perempuan menawan ini. Disusul oleh Bunga Citra Lestari 15%, dan Angel Karamoy 7%. Bagi para laki- laki, ketiga perempuan ini menawan, pandai, seksi, memiliki prestasi serta mempunyai aura tertentu yang malah jadi energi tarik sangat kokoh dari mamah muda.
Sesungguhnya, apa kata laki- laki tentang mamah muda? Ikuti cerita Soleh Solihun, sutradara, jurnalis, serta standup comedian ini.
Mamah, Bunda, Bunda, ataupun Emak?
Aku merasa kasihan pada para laki- laki yang bernama Mahmud. Semenjak terdapat yang menjadikannya akronim dari mamah muda, nama itu tidak lagi identik dengan nama laki- laki. Entah siapa yang mengawalinya, serta entah semenjak kapan tepatnya Mahmud jadi memiliki makna yang berbeda. Yang jelas, aku percaya, banyak dari Kamu, mendengar kata mahmud tentu terbayang akronim mamah muda. Bayangkan perasaan para laki- laki bernama Mahmud di luar situ. Wibawa mereka bisa jadi menurun sebab segagah apa juga penampilan fisiknya, serta walaupun makna nama Mahmud merupakan terpuji, orang hendak terbayang wujud mamah muda.
Terdapat kesan seksi serta menarik dari kata mamah bila disandingkan dengan muda. Mamah pula memiliki kesan panggilan manja. Tidak hanya manja antara anak dengan ibunya, juga manja antara laki- laki dengan istrinya. Yah, bisa jadi Kamu sempat mendengar candaan soal laki- laki kala malam senantiasa terserang penyakit‘ mah’, alias memanggil istrinya,“ Maaah….”
Berbeda dengan kata bunda, ataupun emak misalnya. Bunda seolah netral, berwibawa, tidak terdapat kesan bermanja- manja dalam panggilan itu, makanya terdapat sebutan bunda pertiwi serta bunda kota, tetapi tidak terdapat sebutan mamah pertiwi ataupun mamah kota.
Emak, lebih berkesan tua. Seakan- akan, tidak terdapat sebutan emak muda. Kata bunda serta muda masih dapat bersanding dengan aman. Meski kata bunda bila disandingkan dengan bunda, alias jadi ibu- ibu, kesannya jadi tua. Terlebih emak- emak. Itu lebih tua dari ibu- ibu. Bunda, lebih puitis, kesannya lebih memuja. Makanya, lagu Melly Goeslaw yang bertajuk Bunda terdengar puitis serta lezat. Bayangkan jika judulnya ditukar dengan Mamah. Tetapi, mamah tidak dapat bersanding dengan mamah lagi, sampai jadi mamah- mamah. Serta mamah kayaknya tidak hendak sesuai bila bersanding dengan kata tua jadi mamah tua. Mamah cuma hendak terasa tua, bila disandingkan dengan nama Dedeh di belakangnya.
Makanya, saat ini sebutan itu dapat jadi salah satu penanda pujian, ataupun energi tarik seseorang perempuan di mata laki- laki. Bila terdapat perempuan yang memiliki anak serta dipanggil mamah muda, hingga telah tentu perempuan itu dikira menarik oleh laki- laki. Walaupun bisa jadi umur aslinya tidak muda lagi. Jika terdapat perempuan dengan anak, walaupun ia usianya masih muda, serta dipanggil dengan istilah ibu- ibu, hingga mungkin besar perempuan itu dikira biasa saja, alias tidak menarik.
Melirik Raga Dulu
Memanglah, alibi utama seseorang perempuan dengan anak diucap mamah muda merupakan sebab energi tarik fisiknya. Yah, ingin gimana lagi? Namanya pula hidup. Ha… ha… ha…. Maafkan jika aku sok bijak. Lagian, kita tidak dapat memperhitungkan karakter seorang dalam waktu pendek serta cuma sekali amati. Berbeda dengan memperhitungkan raga, kita dapat gampang memutuskan apakah seorang menarik ataupun tidak, cuma sekali amati. Generalisasi soal perempuan yang telah melahirkan merupakan kalau mereka tidak lagi menarik secara raga. Tubuh melebar sisa berbadan dua, kemudian padat jadwal mengurus anak sehingga tidak memiliki waktu lagi buat mengurus dirinya sendiri.
Kedatangan wanita- wanita muda yang, walaupun telah memiliki anak, sanggup melindungi penampilannya senantiasa menarik, kesimpulannya menepis asumsi kalau perempuan yang telah memiliki anak tidak memiliki energi tarik lagi. Duh, jika memandang mamah muda mendesak kereta balita ataupun menggendong bayinya yang cute, kesimpulannya membuat bunda serta anak itu jadi bersama menggemaskan.
Nah, sehubungan dengan perihal itu, femina mengadakan survei serta mencantumkan sebagian nama artis perempuan yang dikira masuk jenis mamah muda. Aku tidak ketahui semacam apa mereka mengurus anaknya di rumah. Tetapi, terus cerah saja, dahulu aku tidak sempat membayangkan kalau Dian Sastrowardoyo kala memiliki anak masih hendak secantik kala ia masih mengenakan seragam putih abu- abu di Terdapat Apa Dengan Cinta( AADC) tahun 2002.
Amati saja di AADC 2( 2016), Dian Sastro menua dengan baik. Secara umur lebih tua, tetapi wajah senantiasa fresh. Jika anak aku satu sekolah dengan anak Dian Sastro, tentu menunggu anak berakhir sekolah, hendak tidak membosankan jika terdapat Dian Sastro di sekolah itu pula. He… he... he….
Para mamah muda di catatan survei itu seluruhnya memiliki banyak aktivitas tiap- tiap. Hingga, mereka dapat masuk ke dalam jenis mamah muda sekalian perempuan karier. Tetapi, mamah muda yang hendak kita bicarakan bukan cuma golongan artis, sebab kan banyak pula mamah muda yang perempuan karier. Hanya, ya, jika membicarakan artis kan lebih seru, sebab orang memahami mereka.
Nah, energi tarik mamah muda jenis awal ini, perempuan karier, ialah sebab mereka dapat mengurus pekerjaan di kantor serta membagi waktunya mengurus anak di rumah. Yah, memanglah, terdapat, sih, sebagian yang menyerahkan soal mengurus anak ini kepada baby sitter ataupun pembantu di siang hari.
Untuk laki- laki, mamah muda yang berhasil dalam mengurus anak serta berhasil di pekerjaan merupakan seksi. Makanya, kerap terdapat sebutan‘ mencari calon bunda buat anak- anakku’, sebab, ya, pada dasarnya, laki- laki, walaupun senang memandang istrinya dapat berhasil di pekerjaan, hendak lebih senang lagi jika dapat berhasil di pekerjaan serta senantiasa dapat jadi bunda yang baik buat anak- anaknya. Tidak cuma itu, laki- laki pula mau diurusi oleh pendampingnya. Memandang mamah muda yang dapat mengurus anak, membuat laki- laki merasa nyaman, aman, serta merasa bakal terdapat yang mengurusinya pula.
Mamah muda jenis kedua merupakan mamah muda murni bunda rumah tangga, alias tidak bekerja. Mamah muda yang ini umumnya sebagian besar harinya dipakai buat mengurus anak. Mulai dari mempersiapkan pakaian, santapan, mengantar anak ke sekolah, menjemputnya, kemudian memandikannya, sampai malam hari. Begitu seterusnya sampai anaknya besar serta tidak butuh diurus lagi ibunya. Kita dapat melihat mamah muda jenis ini di banyak playgroup ataupun TK.
Dari 2 jenis mamah muda itu, terdapat satu yang sangat berarti: mamah muda merupakan mereka yang bukan cuma umurnya masih relatif muda alias 2 puluhan sampai pertengahan 3 puluhan, tetapi pula umur anaknya yang masih muda. Intinya, 2 faktor muda itu wajib menempel.
Mamah yang anaknya telah di bangku SMP, tidak pantas lagi diucap mamah muda. Mereka kan telah bertahun- tahun jadi mamah. Buat aku, mamah muda merupakan mereka yang anak pertamanya tidak lebih dari umur SD. Tetapi, mamah yang usianya di atas 4 puluh tahun, walaupun masih memiliki bayi, tidak pantas lagi diucap mamah muda. Ya…. sebab mamahnya telah tua.
Buat aku, mamah muda memiliki energi tarik dari sisi kematangan emosional. Berbeda dengan anak muda ataupun perempuan lajang yang belum sempat menikah. Mamah muda sempat merasakan terdapat di momen antara hidup serta mati, kala melahirkan anaknya. Mamah muda sempat merasakan bawa balita sepanjang 9 bulan dalam perutnya. Mamah muda ketahui gimana rasanya jadi anak, setelah itu wajib mengurus anak. Hal- hal semacam itu membuat perempuan jadi lebih matang. Serta, perempuan yang matang pasti saja relatif lebih gampang serta lebih mengasyikkan buat dialami dibanding wanita yang masih dalam pencarian jati diri.
Perempuan matang ketahui apa yang mereka ingin. Ibarat naik kendaraan, mereka telah ketahui tujuannya. Kalaupun tidak hafal jalur, ya, tinggal ketik alamat, tanya Waze ataupun Google Maps. Tidak mondar- mandir tanpa tujuan semacam taksi mencari penumpang.
Yah, paling tidak, mamah muda kayaknya, sih, lebih sedikit drama bila dibanding dengan perempuan lajang. Buat aku, sedikit drama itu bagus. Biarlah drama cuma aku saksikan di film, tidak butuh mengalami banyak drama di kehidupan. He… he… he....
Nah, bagi anda jika ingin memesan bonea custom dengan versi mahmud (mamah muda) bisa menghubungi kami via whatapps di 085956710171.