Pulau Nusakambangan terletak di bagian selatan Pulau Jawa dan masuk dalam Wilayah Administrasi Desa Tambakreja, Kabupaten Cilacap. Selat yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Nusakabangan disebut Segara Anakan.
Menurut situs Kementerian Kelautan dan Perikanan, luas pulau ini 210 kilometer persegi atau sekitar 21.000 hektar.
Pulau Nusakabangan sering dianggap sebagai pulau misterius dan memiliki beberapa fakta menarik untuk Anda simak.
1. Pulau Tahanan Lihat gambar Pintu Masuk Kawasan Lapas Nusakambangan (bapassolo.kemenkumham.go.id) Dengan adanya website Kemenkumham, beberapa lembaga pemasyarakatan dibangun di pulau ini, seperti Lapas II A Besi, Lapas II Narkoba, Lapas II A Kembang Kuning, Lapas II Permisan A, Lapas IIA Pasir Putih, Lapas Kelas IIA Karanganyar dan Lapas Terbuka Kelas II B. Penjara berisiko tinggi yang dibangun di pulau ini dikenal memiliki sistem keamanan yang maksimal dengan bangunan bertingkat dan tembok yang mengelilinginya. Selain untuk narapidana kriminal berat, lapas ini juga berfungsi sebagai lapas bagi para pelaku narkoba.
2. Tempat Eksekusi Pulau Nusakabangan juga merupakan salah satu tempat eksekusi terpidana mati karena lokasinya yang sepi dan tersembunyi. Ada sel isolasi khusus bagi terpidana mati yang eksekusinya dilakukan dengan bantuan regu tembak. Beberapa eksekusi di Pulau Nusakambangan yang menarik perhatian dunia adalah eksekusi trio teroris terkenal Imam Samudra, Amroz dan Mukhlas yang bertanggung jawab atas Bom Bali 2008. Seorang apoteker bernama Freddy Budiman juga dieksekusi. dilakukan pada 29 Juli 2016, disusul dengan eksekusi terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan (Australia) pada 29 April 2015.
3. Pernah dijuluki “Pulau Kembang” Dulu, sekitar tahun 1580, Nusakambangan pernah ditemukan. dari keluarga kerajaan. Dinasti Mataram di dalamnya. Menilik sejarahnya, Nusakambangan pernah dijadikan sebagai tempat ritual kerabat Dinasti Mataram. Belakangan, Amangkurat I pun memerintahkan pengawalnya yang bernama Ki Pranataka untuk pergi ke pulau mencari kembang Wijayakusuma. Bunga Wijayakusuma mungkin dapat mengembalikan tahta kepada Amangkurat I yang saat itu mengungsi ke Tegali karena penguasa Madura Raden Trunojoyo menduduki Keraton Kartasura. Sejak pencarian bunga Wijaya, Pulau Nusakambangan juga dikenal sebagai Pulau Kembang.
4. Terbuka untuk wisatawan Lihat foto pantai Rancah Babakan Nusakambangan (cilacakkab.go.id) Meski pulau ini terkesan tertutup dan sempit, namun sebagian kawasan ini sebenarnya terbuka untuk wisata. Baik pemandu maupun pedagang di pulau tersebut adalah tahanan yang bergabung bersama sebelum dibebaskan. Oleh-oleh khas adalah kerajinan khas Pulau Nusakambangan dan batu akik. Pantai Cimiring dan Pantai Permisan, serta Goa Ratu, Goa Putri dan Goa Masigit Selo yang bisa dikunjungi wisatawan yang tiba di pulau ini. Koneksi kapal ke pulau itu melalui Pelabuhan Wijayapura Cilacap ke Pelabuhan Sodong Nusakambangan dan hanya membutuhkan waktu 15 menit.
5. Ekstraksi Kapur Kegiatan industri berupa pertambangan juga dapat dilihat di sisi pulau Nusakambangan. Kawasan karst pulau ini memiliki potensi besar untuk dijadikan bahan baku industri. Hasil tambang dari pegunungan kapur Pulau Nusakambangan digunakan sebagai bahan baku industri semen. Hasil penambangan diangkut dari pulau ini melalui jalur laut.
6. Perlindungan dari Ancaman Tsunami Pulau Nusakambangan juga dianggap sebagai benteng yang melindungi Kota Cilacap dari ancaman tsunami. Seperti di tempat lain di pantai selatan pulau Jawa, kemungkinan tsunami akibat gempa bumi cukup tinggi akibat aktivitas zona subduksi. Namun, saat terjadi tsunami Pangandaran tahun 2006, gelombang tersebut tidak berdampak pada Kota Cilacap yang berada di dekat pantai. Keberadaan Pulau Nusakambangan sangat membantu mengurangi resiko tingginya gelombang air laut yang mencapai daratan serta potensi angin kencang yang bertiup dari laut.
Bagi anda yang ingin memesan boneka maskot nusakambangan atau maskot lain dengan konsep apapun ataupun desain lain yang anda mau bisa langsung hubungi kami lewat whatapps di 085956710171.