BONEKA TANGAN MASKOT SEKOLAH MARDI YUANA

 

Sejarah panjang Yayasan Mardi Yuana dimulai dengan berdirinya Yayasan Claver pada tahun 1936 yang mengurusi pendidikan sekolah di Sukabumi. Setelah beroperasi beberapa lama, peran tersebut dilanjutkan pada tahun 1939 oleh Yayasan Odorikus yang dibentuk pada saat itu untuk menggantikan Yayasan Claver. Selain itu, pekerjaan Yayasan Odoricus berakhir pada tahun 1949, dan pada tahun yang sama, pada tanggal 26 Agustus 1949, pekerjaan Yayasan Perguruan Tinggi Mardi Yuana, sekarang Yayasan Mardi Yuana, dilanjutkan. Perjalanan panjang Yayasan Mardi Yuana tidak lepas dari proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Peristiwa kemerdekaan ini mendorong kesadaran bangsa Indonesia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Hal inilah yang dialami oleh masyarakat Jawa Barat yang juga terdorong untuk hidup bermartabat, canggih dan sejahtera, masyarakat Jawa Barat memahami bahwa hal tersebut paling efektif dapat dicapai melalui pendidikan atau sekolah. Pendidikan dipandang sebagai kebutuhan yang paling penting untuk perubahan hidup. Tingkat perkembangan spiritual dicapai ketika seseorang memperoleh pendidikan yang berkualitas dan mampu membangun karakter. Para imam Fransiskan memahami situasi ini dan bereaksi terhadapnya. Mereka kemudian menyampaikan dukungannya atas pendirian sekolah tersebut kepada para kepala Apostolik Prefek Sukabumi. Pertama, sekolah dasar didirikan di daerah perkebunan, yang meliputi daerah Sukabumi, Cianjur, dan Lebak. Tokoh-tokoh ini bekerja sama dengan para pejabat perkebunan, yang juga ingin membuka sekolah bagi anak-anak para pekerja perkebunan. Bentuk kerjasama pada saat itu adalah; Yayasan Mardi Yuana bertanggung jawab atas pengelolaan sekolah, penyediaan guru dan pembelajaran; Pihak pendiri bertanggung jawab atas gedung sekolah, fasilitas belajar dan gaji guru dan staf. Kerja sama tersebut berakhir pada tahun 1970-an, dan semua tanggung jawab penyelenggaraan Sekolah Mardi Yuana sepenuhnya menjadi tanggung jawab Yayasan Mardi Yuana sejak tahun itu hingga saat ini. Pada tanggal 31 Agustus 1949 Prefektur Apostolik Sukabumi dipimpin oleh Mgr. Profesor Dokter. N.J.C. Geise, OFM. Sebagai Prefek Apostolik Sukabumi yang kemudian menjadi Uskup Bogor, beliau sangat arif dan pandai dalam memaknai situasi. Dikatakannya, berkat kemerdekaan, bangsa Indonesia memahami bahwa pendidikan merupakan prasyarat untuk kehidupan yang maju. Diyakini bahwa pendidikan dapat mengubah hidup; Untuk memungkinkan orang belajar dan berpikir secara sistematis dan sistematis. Menurutnya, di daerah-daerah yang mayoritas beragama Islam, pendidikan Katolik harus mengantarkan peserta didik pada kedewasaan dan kedewasaan pribadi untuk membentuk pribadi-pribadi yang cerdas dan berkompeten. Pendidikan harus untuk pendidikan, bukan untuk memimpin dan menjadikan orang Katolik. Baginya, iman adalah anugerah Tuhan, yang tidak pernah dikaitkan dengan upaya pembinaan sekolah Katolik, sekalipun iman memerlukan pengembangan tertentu, termasuk di bidang pendidikan. Prinsip dan Pendapat Mgr Prof. DR, N J.C. Geise, OFM, adalah motif di balik pendirian dan pengembangan Yayasan Mardi Yuana di Keuskupan Bogor. Mardi Yuanan sebenarnya diproklamirkan pada tanggal 1 Agustus 1947 oleh Prefek Apostolik Sukabumi, Mgr. NJC Geise, OFM. Secara hukum menjadi badan hukum pada tanggal 26 Agustus 1949 dengan akta pendirian nomor 119 notaris Sie Kwan Djiou. Anggaran Dasar Yayasan pertama kali diubah dengan Akta Notaris No. 81 Lie Kwee Nio tanggal 26 November 1960, yang kemudian diubah dengan Lanny Hartono, SH Akta Notaris Nomor 18 tanggal 6 Mei 1986 diubah untuk mendirikan Yayasan Mardi Yuana. dimana atas nama akta notaris Tin H. S, SH Nomor 11, tanggal 29 Juli 2002. Ada beberapa orang yang berjasa dalam pendirian, perintisan dan pengembangan organisasi. Yayasan Mardi Yuana selama ini. Diantaranya, patut disebutkan beberapa orang yang menjabat sebagai Presiden Yayasan Mardi Yuana, yaitu:



P.M.A. Ismail Hardjavardaya, OFM RM. Jl. Mas Camillus Sutadi Tjiptokusumo P.J. Demmers, OFM Rm. Andreas Brotowiratmo, Professor Bapak Yoanita Widuri, SFS Rm. Markus Lukas,

Bagi anda yang ingin memesan boneka tangan maskot sekolah mardi yuana atau maskot lain dengan konsep apapun ataupun desain lain yang anda mau bisa langsung hubungi kami lewat whatapps di 085956710171.

Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya
Post Terkait :